Senin, Oktober 06, 2008

Happy Idul Fitri 1429 H


Keluarga Besar KMM RIAK mengucapkan:
SELAMAT IDUL FITRI 1429 H, MOHON MAAF LAHIR BATIN
Semoga kita senantiasa mendapatkan kekuatan, kemudahan, keberuntungan, dan kesuksesan dari ALLAH SWT. Amin.

Untaian Inspiratif

Adalah tidak adil, menyuruh orang lain mengerjakan apa yang Anda sendiri keberatan mengerjakannya. (Eleanor Roosevelt)

Manusia bertumbuh dengan mengambil keputusan-keputusan serta bertanggung jawab atas akibat-akibatnya. (Bill Marriot)

Tiada kata terlambat Untuk menjadi apa yang mungkin Anda capai. (George Eliot)

Keberanian mengajari kita apa yang harus kita takuti dan apa yang seharusnya tidak kita takuti, hanya dengan mengambil tindakanlah kita peroleh pengetahuan itu, dan dari pengetahuan itu maka datanglah kekuatan batiniah yang menginspirasikan kita untuk bertekun ketika menghadapi kesusahan besar, dan menginspirasikan sesama untuk mengikat kita.Dimasa-masa yang paling sulit, keberanianlah yang menjadikan seorang pemimpin. (Jhon C. Maxwell)


Pagiku hilang sudah melayang, hari mudaku sudah pergi, sekarang petang datang membayang, batang usiaku sudah tinggi, aku lalai di hari pagi, beta lengah di masa muda, kini hidup meracun hati, miskin ilmu miskin harta. (A. Hasyim)


“Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menganugerahkan musik sebagai suatu bahasa yang berbeda dengan bahasa lainnya, Tuhan menciptakan musik sebagai bahasa universal bagi seluruh umat manusia. Musik memberikan inspirasi bagi para penyair, penulis dan arsitek. Musik menggerakan kita untuk mencari jiwa dan ntuk memahami makna-makna misteri yang ditulis dalam buku-bukutua” (Khalil Ghibran)


Inspirational Words

We have made a false division of music in our time: there is music only of entertainment, and music only of profound statement or searching. If we want to be fully human as artists, we have to be able to move freely trought the whole range of human experience.
---Composer Ellen Taaffe Zwilich


When people hear that music, they get the feeling that they belong to the music and the music belong to them. ---Minnie Pearl

Music is a science that would have us laugh and sing and dance. ---Guillaume de Machaut

RIAK Dekade: 23 November 2008


Pada tanggal 23 November 2008 mendatang, KMM RIAK genap 10 tahun usianya. Akan ada kehebohan musikal yang mengguncang kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentunya. Kami ajak Anda menjadi saksi sejarah perkembangan Musik di Kampus Tercinta ini.

BERGABUNGLAH MENJADI RIAKERS SEJATI!

Pendaftaran RIAKERS


...WHO DARES WINS...

Bagi seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester I-IV yang ingin menjadi RIAKERS di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KMM RIAK dapat mendaftarkan dirinya ke Studio RIAK: Gedung Student Center Lt. I. Pendaftaran dibuka mulai 13-31 Oktober 2008. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi:
Irex 085694172747 | Erza 021-94483530.

Menjadi RIAKERS Sejati


Nama Organisasi:
Komunitas Musik Mahasiswa-Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (KMM RIAK).

Waktu dan Tempat Berdiri Organisasi:
23 November 1998, pukul 11.00 WIB, di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lambang Organisasi:
Lingkaran pusaran air yang memunculkan tanda simbolik musik (simbolisasi: instrumen gitar) yang bertuliskan RIAK di bawahnya.

Visi Organisasi:
Menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bidang Musik yang kreatif, inovatif, dan produktif.


Misi Organisasi:
  1. Sebagai wadah pengembangan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan di bidang musik yang unggul dan profesional, serta terbuka bagi seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  2. Menjadi duta musik kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berprestasi.
  3. Mengadakan kegiatan-kegitan di bidang musik yang kreatif, edukatif, informatif, serta menghibur bagi para civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya, dan bagi masyarakat sekitar kampus umumnya.
  4. Mengembangkan kemampuan anggota KMM RIAK (wawasan, pengetahuan, dan keterampilan di bidang musik) serta mewujudkan anggota KMM RIAK yang KOLOT (Komitmen, Loyal, Total) terhadap organisasi KMM RIAK dan dinamika musik aktual.

Azas Organisasi:
  1. Pluralisme Musik
  2. Egaliterianisme
  3. Kreatifitas Tak Terbatas

Kegiatan Organisasi (Interen):
  1. Proses Genetika (PROGENI)
  2. Program Pengembangan SDM (PPSDM)
  3. Program Reaktualisasi Organisasi (PROGRESI)
  4. Tim RIAK Event Organizer (REO)
  5. Tim Studio Musik PLANET RIAK
  6. Tim Laboratorium Musik RIAK
  7. Tim Kreatif Desain Visual
  8. Musyawarah Umum RIAK (MUR)

Kegiatan Organisasi (Eksteren):
  1. RIAK-ar Anniversary
  2. GRASS ROOT SWINDLE
  3. RIAKSI MUSIK KAMPUS
  4. Café TIBAN
  5. TONK MUSIK
  6. RIAK KLASIKA (Kajian dan Ulasan Musik Aktual)
  7. PROPESA UIN Jakarta

Tanda Keanggotaan:
  1. Sertifikat Keanggotaan
  2. Kartu Anggota
  3. Pin Anggota
  4. Kemeja Dinas Anggota

Setiap anggota KMM RIAK diharapkan memiliki wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang menjadi identitas kolektif anggota KMM RIAK, yaitu:

Keorganisasian KMM RIAK:
  1. Sejarah Perkembangan Organisasi
  2. Falsafah Organisasi
  3. Pedoman Organisasi
  4. Struktur Organisasi
  5. Program Kegiatan Organisasi
Dasar-dasar Manajemen:
  1. Manajemen Umum
  2. Manajemen Keorganisasian
  3. Manajemen Kegiatan
  4. Manajemen Pemasaran
  5. Manajemen Konflik
Dasar-dasar Musik:
  1. Sejarah dan Perkembangan Musik Populer
  2. Instrumentasi Musik
  3. Teori Dasar Musik
  4. Apresiasi Musik
Pengembangan Diri:
  1. Kepemimpinan
  2. Kreatifitas
  3. Motivasi
  4. Kerja Tim

Ada beberapa prioritas yang perlu dikembangkan, namun tidak bersifat kolektif, melainkan bersifat khusus untuk dikembangkan oleh anggota KMM RIAK yang berminat dan atau ditugaskan organisasi, yaitu:

RIAK Event Management:
  1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
  2. Manajemen Hubungan Masyarakat (HUMAS)
  3. Manajemen Informasi dan Riset
  4. Manajemen Bisnis
  5. Ilmu Komunikasi Massa
  6. Desain Komunikasi Visual
Studio Musik RIAK:
  1. Manajemen Pengelolaan Studio Musik
  2. Pemeliharaan dan Perbaikan Alat-alat Studio
  3. Desain Audio dan Sound System (Indoor-Out Door)
Laboratorium Musik RIAK:
  1. Bass Class
  2. Guitar Class
  3. Drum & Percussions Class
  4. Keyboard Class
  5. Membaca- membuat Partitur
  6. MIDI Program Class

Kemampuan dasar (wawasan, pengetahuan, dan keterampilan) yang dikembangkan oleh KMM RIAK tersebut di atas, merupakan misi organisasi KMM RIAK untuk menghasilkan para anggota yang unggul dan profesional di bidang musik. Dengan demikian, ada dua program bertahap dalam usaha pengembangan SDM KMM RIAK tersebut, yaitu:

Tahap Pertama: Proses Genetika (PROGENI) selama enam bulan aktif:
  1. In Door
  2. Garapan Musik
  3. Kukuh RIAK
Tahap Kedua: Program Pengembangan SDM (PPSDM) selama tiga bulan aktif:
  1. RIAK Event Management
  2. Studio Musik RIAK
  3. Laboratorium Musik RIAK
"Be in Elite Forces :
RiSpecs- Riak Secial Services"

Musikologi

Pengantar: MUSIKOLOGI

Oleh Yosef Rafiqy[1]

"Semua aliran musik nggak ada yang harus direndahkan atau ditinggikan. Semua tumbuh secara berurutan, nggak ada yang dikalahkan atau hilang, semuanya mengalir ke setiap telinga dari kalbu kedamaian yang disusun dalam setiap syairnya, kebenaran dan kemanusiaan yang menggiringnya kemudian hinggaplah jiwa kepada penikmat dan sang kreatornya, maka musik itu ada dan indah didengar." ---Buletin RETAS edisi ke-13

Sebenarnya apa yang dikatakan orang tentang musik, memang itulah musik. Saya berani mengatakan bahwa musik, dari sudut manapun orang memandang, tidak telepas dari perspektif tone (baca: nada). Mainkan sebuah (atau sebunyi?) nada pada gitar Anda. Tanpa fret pada senar kelima, akan terdengar bunyi yang bergetar 440 Hz, orang menamakan itu adalah A (kalau saya tidak lupa). Sungguh luar biasa. Dari getaran itulah ribuan atau bahkan milyaran orang disuguhi alunan nada dari yang terkeras-tercepat sampai dengan terlembut-melambat. Dari maniak sampai yang benci sebenci-bencinya.

A. MUSIK Seperti Apa Sih?

Pada sesi ini, saya tidak ingin terjebak pada ewuh pakewuh definisi baik itu secara etimologis (harfiah) ataupun terminologis (maknawi). Musik berasal dari kata: mosuike (Prof. Shin Nakagawa; hal 1) yang berarti musik. Ataupun yang lebih ekstrim lagi berasal dari kata muse; dewi keindahan dalam mitotogi Yunani. Definisi di atas berasal dari bahasa Yunani. Loi berasal dari kata logos yang berarti bahasa atau ilmu. Jadi, musikologi adalah bahasa musik, bahasa keindahan.

B. Musikologi: Apa pula ini?

Dari term di atas disepakati bahwa musikologi adalah bahasa musik, atau bahasa keindahan adalah musik. Berbicara keindahan maka kita akan berbicara tentang sesuatu yang berbau estetika; sebuah kajian filsafat. Filsafat Estetika.

"Indah", ini pun sebuah kata yang ewuh pakewuh didefinisikan oleh para pemikir filsafat -lagi-lagi saya tidak mau terjebak pada term ini. Kira-kira begini, ada beberapa dimensi yang perlu diperhatikan ketika kita berbicara keindahan. Dimensi tersebut berasal dari dimensi spiritual sebagai `grand theory'-nya. Dari dimensi spiritual itu muncul tafsiran-tafsiran atau pengejawantahan yang berwujud visual (bersifat pandang), audio (bersifat dengar) dan audio-visul (bersifat pandang-dengar). Pada perspektif ini semua bisa terlibat. Bahwa manusia secara psikis mempunyai daya spiritual dan daya musikal.

Dimensi-dimensi tersebut mengejawantah pada tubuh manusia. Musik adalah ekspresi seni yang berpangkal pada tubuh. Musik terdiri atas suatu peredaran atau feedback (arus balik) dari membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali. Membuat musik sama artinya berdialog dengan tubuh. Jika kita sedang belajar musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakan tubuh kita itu bukan gerakan tubuh kita sehari-hari. Gerakan tubuh ketika bermain musik pada dasarnya adalah akibat pertemuan aktif antara tubuh dengan dunia luar. Dalam kasus ini tubuh menghubungkan kita dengan dunia atau sebagai perantara yang akrab antara tubuh dengan dunia (Prof. Shin Nakagawa, hal. 47-42). Demikian, sehingga kita akrab dengan dunia yang memang tersendiri. Dunia Musik.


C.
Musikologi:Unsur-unsurnyaApa?

Membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali pada tesis Nakagawa di atas cukup menarik Karena pada unsur membunyikan juga terdapat unsur-unsur lain. Demikian seterusnya pada unsur mendengarkan dan membunyikan kembali. Unsur-unsur tersebut adalah unsur musik atau ­apa yang sering kita dengar dengan-dimensi musikalitas. Inilah musik. Musik adalah musik itu sendiri.

Bermain musik-saya kadang tidak setuju dengan istilah "bermain' karena konotasinya tidak serius, serampangan dan main-main-adalah bermain dengan unsur harmoni, melodi dan ritme (irama). Memainkan genre musik tertentu adalah memainkan ketiga unsur tersebut di atas, tetapi ada batas­-batas arbitrer yang membedakan antara "memainkan” dan “bermain”. Mari kita simak bagaimana “memainkan” itu.

  1. Dimensi Harmoni

Pada dimensi ini sub-unsurnya adalah:

a. Progresi. Ini menyangkut dengan bagaimana kita bisa memilih rhythm section yang sesuai dengan selera. Karena harmonisasi musik yang di-create akan memunculkan efek keindahan tertentu. Sebagai contoh, progresi musik blues selalu memilih progresi chord seventh. Pada Bossanova selalu terdapat major seventh. Inilah progresi harmoni.

b. Ekspresi. Lebih luas dari progresi dan sepertinya berkaitan dengan kreatifitas sang kreator. Progresi major seventh pada Bossanova sebagai contoh mengekspresikan ke­melankolik-an. Progresi diminished dan mungkin augmented pada beberapa lirik yang bertema "rindu dan ketidak-berdayaan" serasa terwakili. Inilah ekspresi musikalitas yang mewujudkan efek harmonis.

  1. Dimensi Melodi

Ini merupakan dimensi yang menurut hemat saya terpenting dalam membahasakan musik. Ketika sang penyair mengekspresikannya dengan kata-kata, maka musikus membahasakannya dengan musik. Pada unsur ini terdapat banyak sekali modes (mode, tangga nada). Urutan nada tertentu yang dimulai 'la’ dan diakhiri dengan 'la' lagi (A-a pada posisi C=do) memberikan efek minor atau sering dikenal denga tangga nada minor; modes minor. Formasi 're' sampai dengan `re' lagi (D-d pada C=do) disebut dengan modes lydian atau 'da mi na ti la da' pada pentatonik Sunda, memunculkan modes pelog, slendro dan madenda. Inilah yang dimaksud dengan interval, dengan sekian banyak derivatnya.

3. Dimensi Ritme atau Irama

Pada dimensi ini sang kreator akan bersinggungan dengan persoalan tempo, ketukan atau beat dengan dinamik tertentu. Beat 4/4 adalah beat yang sangat akrab di telinga pendengar karena relatif mudah memainkannya. Beat 3/4 lebih menekankan unsur mars pada komposisi tertentu. 2/4 lebih akrab pada telinga Merengue dan sebagainya. Presto dan Prestissimo lebih sering diusung oleh pemusik genre grindcore dan hardcore pada katagori core dan be-bop pada kategori jazz. Adagio dan lento dengan dominasi dinamik piano dan pianissimo sering dimainkan pada musisi slow beat pada genre soft jazz dan sebagainya.

Konsep dimensi tersebut akan menentukan nilai suatu komposisi. Unsur-unsur yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan. Komposisi tercipta berdasar dari dimensi tersebut., Dengan dimensi itu komposer dapat meliuk-liukkan nada, mengobrak-abrik beat dan meluluh-lantahkan efek harmoni. Memunculkan berbagai ragam bunyi-bunyian, kategori­-kategori dengan genre-genrenya dari yang idealis sampai kompromis, dari yang minimalis hingga big band dan sebagainya bahu-membahu meramaikan dunia ini. Dunia sebagai asal mula kontak kita dengan musik.


D. Lalu, Bagaimana Kita?

Ada sebuah kredo yang saya kutip dari buletin Retas edisi ke-13 yang berbunyi:

"Semua aliran musik nggak ada yang harus direndahkan atau ditinggikan. Semua tumbuh secara berurutan, nggak ada yang dikalahkan atau hilang, semuanya mengalir ke setiap telinga dari kalbu kedamaian yang disusun dalam setiap syairnya, kebenaran dan kemanusiaan yang menggiringnya kemudian hinggaplah jiwa kepada penikmat dan sang kreatornya, maka musik itu ada dan indah didengar."

Daftar Referensi

1. Pikiran saya

2. Prof. Shin Nakagawa, Musik dan Kosmos, Jakarta: 2000

Buletin RETAS Edisi ke-13


[1] Yosef Rafiqi adalah anggota PSM, Teater Syahid, dan vokalis.

Ke-RIAK-an


PERJALANAN PUN DIMULAI...

KMM RIAK merupakan kependekan dari Komunitas Musik Mahasiswa - Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan yang lahir dari kegelisahan kolektif 23 (duapuluh tiga) mahasiswa IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 November 1998, tepatnya jam 11.00 WIB, di Kantin Dharma Wanita IAIN (sekarang Aula Madya Lt. 1, UIN Jakarta).

KMM RIAK tidak berasal dari ketiadaan (ex
nihilo), tapi timbul dari sebuah pertikaian sejarah antar manusia yang berusaha untuk selalu sadar atas ruang dan waktu yang ditelusurinya. KMM RIAK terus belajar lalu bergerak mencari akar yang kokoh secara de facto di arus bawah untuk tumbuh dan tetap konsisten dalam mengembangkan musik di Kampus UIN Jakarta.

KMM RIAK merupakan sebuah komunitas di kampus IAIN (sekarang UIN) Jakarta yang penuh sesak dengan pergulatan yang sungguh mengasyikkan (tentunya jika Anda benar-benar masuk ke dalam menjadi seorang pelaku, bukan penonton) atas berbagai kegelisahan anggotanya yang secara intens melakukan penjelajahan di dunia musik (musik apapun yang Anda maksudkan!). Pastinya, pergulatan tersebut telah terbukti mampu menumbuhkan inspirasi atau ide kreatif yang membuat para pelakunya mengerti, memahami, merasakan, dan pada tatanan praktisnya; dapat merealisasikan segala bentuk inspirasi dan ide tersebut dalam produk/karya kreatif. Sejak berdirinya, KMM RIAK selalu mengalami perubahan, baik dari struktur organisasi maupun kegiatannya. KMM RIAK mencoba dan terus mencoba untuk konsisten bergelut di bidang musik, baik dalam penyelenggaraan laboratorium, pelatihan, even, maupun jurnalisme musik.


KMM
RIAK yang berawal dari suatu komunitas berbau `semaunya' perlahan-lahan tapi pasti­ berubah menjadi sebuah organisasi yang 'full of system' (baca; mapan, namun tanpa meninggalkan bau ‘komunitasnya') agar dapat secara terus-menerus memberi dan memajukan warna musik dikampus UIN Jakarta.

KOLOT (Komitmen, Loyalitas dan Totalitas)
selalu menjadi pegangan bagi setiap anggota KMM RIAK dan menjadi dasar organisasi untuk terus maju tanpa ada kata menyerah demi impian dan cita-cita: RIAK Is All about Musik! Dalam perjalanan historisnya, KMM RIAK selalu menjunjung tinggi tiga azasnya, yaitu PEKA (Pluralisme, Egalitarianisme, dan Kreatifitas Tak Terbatas). KOLOT dan PEKA hingga kini terus mewarnai dan menghidupi KMM RIAK sebagai sebuah KOMUNITAS MUSIK.