
Dalam musiknya tentu saja The Red Molotov tidak bisa sepenuhnya lepas dari latar belakang para personilnya, tapi juga tidak sepenuhnya pula menjadi band rock yang relijius. Dengan keyakinan bahwa selain ibadah, Tuhan juga memerintahkan ber-Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, yaitu megajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran atau kejahatan. Maka dengan kesadaran tersebut, menjadikan The Red Molotov berbeda dari kebanyakan band cadas yang lain.
Pengaruh pemikiran dari Ibnu ‘Arabi, Ali Syariati, Hasan Hanafi, Mohammad Hatta, Sukarno, Tan Malaka, hingga Jean Baudrillard, Nietzche, Karl Marx, Jacques Derrida, dll, mewarnai lirik-lirik lagu THE RED MOLOTOV. Selain itu inspirasi juga muncul dari segala peristiwa yang terjadi di sekitar kita, serta dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh para personil.
Pengaruh musik yang sangat beragam pada para personilnya, dari Nasyid dan Kasidah, dari Blues hingga Rock dan Metal, dari Punk hingga Reggae, dan bahkan dari campursari hingga karawitan Sunda, Jawa, dan Bali, membuat warna musik THE RED MOLOTOV menjadi sangat variatif, tapi tetap dalam balutan distorsi dan beat-beat enerjik khas musik Rock. Sehingga menghasilkan musik rock yang kadang mendayu seperti balada, kadang kuat menghentak, kadang seolah menghadirkan kesunyian atau keterasingan, dan kadang meledak-ledak seolah ingin meluapkan kemarahan atau pemberontakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar